Minggu, 19 Februari 2012

APLIKASI KITAB HP JAVA






Bagi yg ingin mendapatkan aplikasi kitab di hp sekarang tidak usah susah2 mencari, kini saya telah menyediakan beberapa kitab yang bisa anda download, namun aplikasi kitab ini khusus buat hp java, silahkan klik naba kitab di bawah ini bagi yang ingin mendapatkannya, semoga bermanfaat 

fiqih taqribhttp://www.4shared.com/file/pRjOf8wW/24_fiqh_taqrib.html
adab islamihttp://www.4shared.com/file/UBKZT2zA/Adab_islamiy.html
adabuddunya waddinhttp://www.4shared.com/file/hO7XEyP2/Adabuddunya_waddin.html
al asbahhttp://www.4shared.com/file/gTGkQLVj/Al_Asybah.html
al iqnahttp://www.4shared.com/file/GQeVFU4w/Al_iqnaa.html
al fiyyahhttp://www.4shared.com/file/s1ED7q09/Alfiyyah.html
al jami'asshogirhttp://www.4shared.com/file/NwWwqPcd/Aljami_Alshoghir.html
al mahallihttp://www.4shared.com/file/U0IQXHxl/Almahalli.html
al muwatthohttp://www.4shared.com/file/zEdgVz-k/Almuwaththa.html 
al imritihttp://www.4shared.com/file/U12Ltw2t/Amrithiy.html 
arba'in nawawihttp://www.4shared.com/file/7gCMHFwN/Arbain_Hadits.html 
asbabun nuzulhttp://www.4shared.com/file/_rE7bSBV/Asbab_Nuzul.html 
ayatul ahkamhttp://www.4shared.com/file/IGTLXtwR/Ayatul_Ahkam.html 
buah hatihttp://www.4shared.com/file/EMHPNq34/buah_hati.html 
bughyah mustarsyidinhttp://www.4shared.com/file/udsNLSw4/Bughyah_mustarsyidin.html 
bulughul maromhttp://www.4shared.com/file/JxDWh_4G/Bulughul_Marom.html 
kitab buat wanitahttp://www.4shared.com/file/p5cAAyJ1/cewek.html 
kitab buat priahttp://www.4shared.com/file/U77JE2Lw/cowok.html 
fathul mu'inhttp://www.4shared.com/file/lcmJzQvv/fathul_muin.html 
fathul qoribhttp://www.4shared.com/file/PFc887lU/Fathul_qariib.html 
fathul wahhabhttp://www.4shared.com/file/JPOGBb1f/Fathul_wahhab.html
fiqih ibadahhttp://www.4shared.com/file/GpV7iSlX/fiqh_ibadah.html 
fiqihhttp://www.4shared.com/file/NxOXmrjc/Fiqh.html 
haditshttp://www.4shared.com/file/tmWvqqcZ/hadits.html 
i'anatu tholibinhttp://www.4shared.com/file/q9qriibX/i_tholibin.html 
ibnu aqilhttp://www.4shared.com/file/OagW60O9/ibnu_Aqil.html 
ibnu katsirhttp://www.4shared.com/file/MUwj9iF-/ibnu_katsiir.html 
ihya 'ulumuddinhttp://www.4shared.com/file/DAvfkiUX/ihya_ulumiddin.html 
keluargahttp://www.4shared.com/file/AdUee-nq/keluarga.html 
kutubul fiqihhttp://www.4shared.com/file/20Db6jTn/kutubul_fiqh.html 
nahwuhttp://www.4shared.com/file/-Loa91Co/Nahwu.html 
nihayatuz zainhttp://www.4shared.com/file/ox3qcaHV/Nihayatuzzain.html 
sejarah nabihttp://www.4shared.com/file/e4wSH7xN/Sejarah_Nabiy.html 
syarah zubadhttp://www.4shared.com/file/2gGxVTYk/Syarh_Zubad.html 
tafsir jalalainhttp://www.4shared.com/file/G4EKZ51l/Tafsir_jalalain.html 

KARENA IBU



Karena Ibu

Jika ada kebahagian di dalam dada,
itu karena engkau membantu meletakkannya di sana.
Jika ada kelembutan di dalam diri,
itu karena engkau menunjukkan bagaimana mengasihi.
Jika pemikiranku berbuah pemahaman,
itu karena engkau berbagi kearifan.
Jika mahkota keberhasilan telah menghiasiku,
itu karena wawasan dan pandangan ke depanmu.
Jika ada pengetahuan yang bisa kuraih -
dan mimpi-mimpiku yang terwujud,
itu karena aku belajar dari guru terbaik -
aku belajar dari ibu.

HADITS

Aku jamin rumah di dasar surga bagi yang menghindari berdebat sekalipun ia benar, dan aku jamin rumah di tengah surga bagi yang menghindari dusta walaupun dalam bercanda, dan aku jamin rumah di puncak surga bagi yang baik akhlaqnya.

(HR Abu Daud)

Sabtu, 18 Februari 2012

ALIMRITI FULL MP3



Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat allah sang penguasa jagat raya, atas segala karunia dan limpahan rahmat yang d turunkan kepada kita, sholawat dan salam tidak lupa kami curahkan kehadibaan nabi akhiruzaman sayyidina wamaulaana muhammadin s.a.w.
Berita gembira kepada para santri yang sedang bertholabul ilmi, kini group al zahida telah merilis album yang berjudul IMRITI, di sini saya telah menyediakan nadhoman imriti yang berbentuk mp3, para santri sekarang bisa dengan mudah mendapatkan mp3 al imriti disini, d bawah ada lagu-lagu imriti yang bisa di download, silahkan mendownload mp3 alimriti, semoga bermanfaat dengan adanya mp3 al imriti ini amiin........

DOWNLOAD 110 mbhttp://www.mediafire.com/download/jn51pll774gu1n0/Al+Imriti+%28Az+Zahida+Group%29.mp3

Jumat, 17 Februari 2012

HADROH MP3

Bagi para penggemar hadroh/rebana/terbangan/banjari/genjringan, di blog ini saya kasih mp3 hadroh buat yg penggemar hadroh, hadroh ini koleksi saya sendiri, alias pilihan terbaik saya, kalo menurut yang lain sih gak tau :)

yang pasti anda bisa download mp3 versi hadroh d bawah ini, jangan gak download yah...........

nyesel lho klo gak download wkwkwk.....

silahkan download lagunya di bawah, caranya seperti biasa tinggal di klik judul lagunya za.












YA BADROTIM (version girl)http://www.4shared.com/mp3/OEAw0jwm/ya_badrotim_versi_wanita.html

Kamis, 16 Februari 2012

AL JIHADIYAH MP3

ALJIHADIYAH adalah sebuah group yang berasal dari kota kuningan jawa barat, yang di pimpin oleh moch sholahuddin, info lengkap group :
nama group : AL JIHADIYAH GROUP
Berasal dari ponpes ALKAUTSAR
Beralamatkan Kebon balong Ds Cilimus Kec Cilimus Kab Kuningan Jawa barat

Bagi yg ingin mendownload mp3 dari group AL JIHADIYAH silahkan download d bawah ini, ada 6 lagu yang bisa di download, caranya tinggal di klik judul lagu di bawah, semoga bermanfaat bagi yang hobi bersholawaat.

             http://www.4shared.com/mp3/JCrrnjNc/AL_JIHADIYAH__ya_muhaimin_.html

             http://www.4shared.com/mp3/i-hgWvul/AL_JIHADIYAH__ya_robbi_sholi_.html

           http://www.4shared.com/mp3/z7fTHlUN/AL_JIHADIYAH__injabartum_.html

          http://www.4shared.com/mp3/pP8wNGi5/AL_JIHADIYAH__ya_allah_biha_.htm

           http://www.4shared.com/mp3/iszVvPUe/AL_JIHADIYAH__ya_dai_ya_rohman.html

         http://www.4shared.com/mp3/4Yk0CYFw/AL_JIHADIYAH_GROUP.html

                                                                        Bonus lagu

          http://www.4shared.com/mp3/pwujnRMI/ya_abal_hasanain_gambus.html

        http://www.4shared.com/mp3/FeVrXYOB/dholamtu.html


      http://www.4shared.com/mp3/sYIcFsdx/06_Allah_Kiya_Karo_-__Anaasyid.html
      http://www.4shared.com/mp3/X4CNmyCY/
ya_akroma.html


        http://www.4shared.com/mp3/KZ6vXcOB/wadily.html

Rabu, 15 Februari 2012

Amalam untuk Keselamatan dari azab hari kiamat

Amalam untuk Keselamatan dari azab hari kiamat


Amalan ini banyak sekali kami akan menyebutkan sepuluh amalan terpenting yang dapat menyelamatkan diri dari azab yang dahsyat, dan mengamankan dari peristiwa hari kiamat yang paling menakutkan, yaitu:
Pertama: 
“Barangsiapa yang membaca surat Yusuf setiap hari atau setiap malam, Allah akan membangkitkan ia pada hari kiamat, wajahnya indah seperti keindahan wajah Yusuf (sa), dan tidak akan tertimpa oleh hal yang menakutkan pada hari kiamat.” (Tsawabul a’mal Syeikh Shaduq: 133)
Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata:
“Barangsiapa yang membaca surat Ad-Dukhkhan dalam shalat-shalat fardhunya dan shalat-shalat sunnah nafilahnya, Allah akan membangkitkannya sebagai orang yang mendapat keamanan pada hari kiamat, menaunginya di bawah naungan arasy-Nya, menghisabnya dengan hisab yang mudah, dan diberikan padanya catatan amalnya di tangan kanannya.” (Tawabul a’mal: 141)
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Barangsiapa yang membaca surat Al-Ahqaf setiap malam atau setiap Jum’at, Allah tidak akan menimpakan kepadanya ketakutan dalam kehidupan dunia, dan memberi keamanan padanya dari hal-hal yang menakutkan pada hari kiamat insya Allah.” (Tawabul a’mal: 141)
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Barangsiapa yang membaca surat Al-Ashr dalam shalat-shalat sunnah nafilahnya, Allah akan membangkitkannya pada hari kiamat sebagai orang yang wajahnya bercahaya, tersenyum dan berbahagia sampai ia masuk ke surga.” (Tawabul a’mal: 153)
Kedua: 
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa):
“Barangsiapa yang membagiakan orang yang sudah tua dalam Islam, Allah akan memberi keamanan kepadanya dari hal yang menakutkan pada hari kiamat.” (Al-Kafi 2: 658, hadis ke 3).
Ketiga: 
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Barangsiapa yang mati dalam perjalanan ke Mekkah, pergi atau pulang, Allah akan memberi keamanan padanya dari ketakutan yang paling besar pada hari kiamat.” (Biharul Anwar 7: 302, hadis ke 55)
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Barngsiapa yang mati di salah satu tempat yang mulia (Mekkah atau Madinah), Allah akan membangkitkannya (pada hari kiamat) sebagai orang yang memperoleh keamanan.” (Al-Faqih 2: 147, hadis ke 65)
Keempat:
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: ” Barangsiapa yang dimakamkan di tanah haram (tanah suci), ia akan diamankan dari ketakutan yang paling besar.” (Biharul Anwar 7: 302, hadis ke 54)
Kelima: 
Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa yang melihat suatu yang keji atau yang menimbukan syahwat lalu ia menghindarinya karena takut kepada Allah azza wa jalla, Allah mengharamkan atasnya api neraka, dan memberi keamanan padanya dari ketakutan yang paling besar.” (Al-Bihar 7: 303, hadis ke 60)
Keenam:
Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa yang membenci dirinya tanpa membenci orang lain, Allah akan mengamankan dirinya dari ketakutan yang paling besar pada hari kiamat.” (Al-Bihar 7: 302)
Ketujuh: Syeikh yang mulia Ali bin Ibrahim Al-Qumi meriwayatkan bahwa Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata:
“Barangsiapa yang menahan amarahnya sementara ia mampu melakukannya, Allah akan memenuhi hatinya dengan keamanan dan keimanan pada hari kiamat.” (Al-Bihar 71: 410, hadis ke 24)
Kedelapan:
Allah swt berfirman:
مَنْ جاء بالحسنة فله خير منها وهم مِنْ فزع يومئذ آمنون
“Barangsiapa yang membawa kebaikan, ia akan memperoleh (balasan) yang lebih baik daripadanya, dan mereka adalah orang-orang yang aman tenteram dari ketakutan yang dahsyat pada hari itu.” (An-Naml/27: 89).
Yakni: Orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa kebaikan, ia akan memperoleh kebaikan yang lebih daripadanya. (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 4: 104). Dan ia akan mendapatkan pengamanan dari hal yang menakutkan pada hari itu.
Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata:”(yang dimaksud dengan) kebaikan itu adalah pengenalan terhadap wilayah dan kecintaan kepada Ahlul bait.”
Kesembilan:
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
مَنْ أغاث أخاه المؤمن اللهفان اللهثان عند جهده فنفس كربته وأعانه على نجاح حاجته كانت له بذلك عند الله اثنتان وسبعون رحمة من الله يجعل له منها واحدة يصلح بها معيشته ويدّخر له احدى وسبعين رحمة لأَفزاعِ يوم القيامة وأهواله وأهواله
“Barangsiapa yang memberi pertolongan kepada saudaranya yang mukmin, yang sedang sedih, sangat kehausan dan sangat membutuhkan, ia akan dihilangkan dukanya, dan akan diberi pertolongan untuk memperoleh hajatnya, dan di sisi Allah ia akan memperoleh tujuh puluh dua rahmat dari Allah, yang antara lain diberi kemaslahatan dalam hidupnya, dan yang tujuh puluh satu rahmat akan disimpan, sehingga pada hari kiamat ia diselamatkan dari ketakutan dan segala goncangannya.” (Al-Bihar 7: 299, hadis ke 49)
Syeikh Abbas Al-Qumi mengatakan: Banyak sekali riwayat-riwayat hadis tentang pahala dan pembalasan bagi orang yang memenuhi kebutuhan saudaranya dalam agama, antara lain:
Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata:
مَنْ مشى في حاجة أخيه المسلم أظلَّه الله بخمسة وسبعين ألف ملكولم يرفع قدماً إلاّ كتب الله له حسنة، وحطَّ عنه بها سيئة، ويرفع له بها درجة، فاذا فرغ من حاجته كتب الله عزّ وجلّ له بها اجر حاج ومعتمر
“Barangsiapa yang pergi untuk memenuhi kebutuhan saudaranya yang muslim, Allah akan menaunginya dengan tujuh puluh lima ribu malaikat, dan ia tidak melangkahkan satu langkah kakinya kecuali Allah mencatat baginya satu kebaikan, menghapus satu kesalahan, dan mengangkat baginya satu derajat. Jika ia telah selesai menolongnya, Allah mencatat baginya pahala seperti pahala orang yang melakukan haji dan umrah.” (Al-Kafi 2: 197, hadis ke 3)
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
لَقَضاءُ حاجة امرئ مؤمن أفضل من حجّة وحجّة وحجّة حتّى عدَّ عشر حجج
“Sungguh memenuhi hajat orang yang beriman lebih utama daripada haji, haji dan haji, sampai sepuluh kali haji.” (Al-Bihar 74: 384, hadis ke 4)
Dalam suatu riwayat dikatakan: Ada seorang ahli ibadah dari kalangan Bani Israil, setiap sesudah melakukan ibadah ia pergi untuk memenuhi kebutuhan manusia, ia memberi pertolongan, yang membawa kemaslahatan kepada mereka. (Al-Kafi 2: 199)
Rasulullah saw melihat suatu tulisan di pintu surga yang kedua:
“Tiada Tuhan kecuali Allah, Muhammad utusan Allah, Ali waliyullah, setiap sesuatu mempunyai kekuatan, dan kekuatan kebahagiaan di akhirat ada empat hal: mengusap kepala anak-anak yatim, menyayangi janda-janda, memenuhi kebutuhan kaum muslimin, dan mengentaskan orang-orang fakir dan miskin.” (Al-Mustadrak syeikh An-Nuri 2: 474, hadis ke 2501)
Oleh karena itu, para ulama dan pemuka agama sangat besar perhatiannya untuk memenuhi kebutuhan kaum mukminin. Dan banyak sekali kisah-kisah tentangnya yang tidak kami sebutkan di sini.
Kesepuluh: 
Imam Ali Ar-Ridha (sa) berkata:
مَنْ أتى قبر أخيه ثمّ وضع يده على القبر وقرأ انا انزلناه في ليلة القدر سبع مرّات أمِنَ يوم الفزع الأكبر
“Barangsiapa yang berziarah ke kuburan saudaranya, kemudian meletakkan tangannya ke kuburnya, dan membaca surat Al-Qadar tujuh kali, ia akan memperoleh keamanan pada hari yang paling menakutkan.” (Al-Bihar 7: 302; Al-Kafi 3: 229)
Syeikh Abbas Al-Qumi mengatakan: Menghadap ke kiblat sambil meletakkan tangan ke kuburan. Adapun yang dimaksud dengan keamanan pada hari yang paling menakutkan dalam riwayat itu adalah bagi orang yang membacanya, sebagaimana nampak dalam lahiriyah tek riwayat tersebut. Dalam riwayat yang lain disebutkan juga bagi penghuni kubur yang diziarahi.
Syeikh Abbas Al-Qumi pernah melihat dalam Majmu’ah Syeikh yang mulia Abu Abdillah bin Makki Al-Amili, yang terkenal dengan sebutan Syeikh Asy-Syahid. Ia berziarah ke kuburan gurunya Syeikh yang mulia Ayatullah Allamah Al-Hilli (ra), ia berkata:
Aku meriwayatkan dari penghuni kubur ini, dan ia meriwayatkan dari ayahnya dengan sanad yang bersambung kepada Imam Ali Ar-Ridha (sa):
“Barangsiapa yang berziarah ke kuburan saudaranya, dan membaca surat Al-Qadar, kemudian berdoa:
اللّهمّ جاف الأرض عَنْ جنوبهم، وصاعد إليهم أرواحهم، وزدهم منك رضواناً، وأسكن إليهم مِنْ رحمتك ماتصل به وحدتهم وتؤنس وحشتهم انَّك على كل شيء قديرYa Allah, luaskan kuburan mereka, muliakan arwah mereka, tambahkan untuk mereka ridha-Mu, karuniakan pada mereka kedamaian dari rahmat-Mu yang menyambungkan kesendirian mereka, dan menghibur kesepian mereka, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu,
maka orang yang membacanya dan juga penghuni kubur (yang diziarahi) akan diamankan dari ketakutan yang paling besar.” (Al-Bihar, jld 102: 300, hadis ke 26)
(Disarikan dari kitab Manâzilul âkhirah, syeikh Abbas Al-Qumi)
Doa tersebut adalah salah satu bagian Adab dan doa ziarah kubur, insya Allah kami akan mempostingnya secara lebih lengkap.
Wassalam

Selasa, 14 Februari 2012

Sejarah Valentine Days.
Menurut data dari Ensiklopedi Katolik, nama Valentinus diduga bisa merujuk pada tiga martir atau santo (orang suci) yang berbeda.
Hubungan antara ketiga martir ini dengan hari raya kasih sayang (valentine) tidak jelas. Bahkan Paus Gelasius I, pada tahun 496, menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai martir-martir ini namun hari 14 Februari ditetapkan sebagai hari raya peringatan santo Valentinus. Ada yang mengatakan bahwa Paus Gelasius I sengaja menetapkan hal ini untuk mengungguli hari raya Lupercalia yang dirayakan pada tanggal 15 Februari.
Santo atau Orang Suci yang di maksud yaitu :
  • Pastur di Roma
  • Uskup Interamna (modern Terni)
  • Martir di provinsi Romawi Afrika.
Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus, diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus. Kemudian ditaruh dalam sebuah peti dari emas dan dikirim ke gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada tahun 1836. Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini pada hari Valentine (14 Februari), di mana peti dari emas diarak dalam sebuah prosesi dan dibawa ke sebuah altar tinggi. Pada hari itu dilakukan sebuah misa yang khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta.
Hari raya Valentine Days ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santo yang asal-muasalnya tidak jelas, meragukan dan hanya berbasis pada legenda saja. Namun pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu.
Hukum Merayakan Valentine Dalam Islam
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah melarang untuk mengikuti tata cara peribadatan selain Islam, artinya, ” Barangsiapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut ” (HR. At-Tirmidzi) .
Ibnu Qayyim al-Jauziyah berkata, ” Memberikan ucapan selamat terhadap acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut HARAM “.
Mengapa ? karena berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan mereka yang menyekutukan Allah subhanahu wata’ala. Bahkan perbuatan tersebut lebih besar dosanya di sisi Allah subhanahu wata’ala dan lebih dimurkai dari pada memberi selamat atas perbuatan minum khamar atau membunuh.
Syaikh Muhammad al-Utsaimin ketika ditanya tentang Valentine’s Day mengatakan, ” Merayakan Hari Valentine itu tidak boleh ”, karena alasan berikut :
Pertama : Ia merupakan hari raya bid’ah yang tidak ada dasar hukumnya di dalam syari’at Islam.
Kedua : Ia dapat menyebabkan hati sibuk dengan perkara-perkara rendahan seperti ini yang sangat bertentangan dengan petunjuk para salaf shalih (pendahulu kita) -semoga Allah meridhai mereka-.
Contoh kasus : ada seorang gadis mengatakan bahwa ia tidak mengikuti keyakinan mereka, hanya saja hari Valentine tersebut secara khusus memberikan makna cinta dan suka citanya kepada orang-orang yang memperingatinya.
Saudaraku!! Ini adalah suatu kelalaian, mengadakan pesta pada hari tersebut bukanlah sesuatu yang sepele, tapi lebih mencerminkan pengadopsian nilai-nilai Barat yang tidak memandang batasan normatif dalam pergaulan antara pria dan wanita sehingga saat ini kita lihat struktur sosial mereka menjadi porak-poranda. Hendaknya setiap muslim merasa bangga dengan agamanya, tidak menjadi orang yang tidak mempunyai pegangan dan ikut-ikutan. Semoga Allah subhanahu wata’ala melindungi kaum muslimin dari segala fitnah (ujian hidup), yang tampak ataupun yang tersembunyi dan semoga meliputi kita semua dengan bimbingan-Nya.
Di dalam ayat lainnya, artinya, ” Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari Akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya.” (Al-Mujadilah: 22).
Jadi, kesimpulan dari hukum Perayaan Valentine adalah sebagai berikut :
Seorang muslim dilarang untuk meniru-niru kebiasan orang-orang di luar Islam, apalagi jika yang ditiru adalah sesuatu yang berkaitan dengan keyakinan, pemikiran dan adat kebiasaan mereka.
Bahwa mengucapkan selamat terhadap acara kekufuran adalah lebih besar dosanya dari pada mengucapkan selamat kepada kemaksiatan seperti meminum minuman keras dan sebagainya.
Haram hukumnya umat Islam ikut merayakan Hari Raya orang-orang di luar Islam.
Valentine’s Day adalah Hari Raya di luar Islam untuk memperingati pendeta St. Valentin yang dihukum mati karena menentang Kaisar yang melarang pernikahan di kalangan pemuda. Oleh karena itu tidak boleh ummat Islam memperingati hari Valentine’s tersebut.

berhias dalam islam

berhias dalam islam

oleh komunitas pon pes al anwar sarang rembang pada 18 Mei 2011 pukul 20:12 ·

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (من ترك اللباس متواضعًا، وهو يقدر عليه، دعاه الله يوم القيامة على رؤوس الخلائق حتى يخيّره من أي حلل الإيمان شاء يلبسها ).ه الحديث أخرجه الترمذي وقال حسن. إلا أ

وجاء التحريض عليه في أحاديث النبي رسول الله صلى الله عليه وسلم ، ومنها: عن أبي الأحوص عن أبيه قال: أتيت النبي صلى الله عليه وسلم ، وعليّ ثوب دونٍ فقال: ألك مال؟ قلت: نعم. 

قال: من أي المال؟ قلت: من كل المال قد أعطاني الله تعالى. 

قال: فإذا آتاك الله تعالى مالاً فليُر أثر نعمة الله عليك وكرامته". 


Dua hadist di atas sepertinya ada pertentangan tapi sebetulnya itu cuma dhahirnya saja.untuk men jami'kan keduanya ada dua jawaban.
1.baik berhias atau tidak berhias semuanya baik tergantung niatnya.berhias baik kalau diniyyati tahadduts binnikmah.tidak berhias juga baik kalau di niyyati tawadldluk.
2.sebetulnya berhias itu baik, adapun hadist yang menunjukkan tidak berhias itu tidak berhias dengan perkara yang di haramkan.

2. Perempuan dalam islam

زين للناس حب الشهوات من الناس والبنين والقناطير المقنطرة من الذهب والفضة والخيل المسومة واﻷنعام والحرث 

Kedudukan wanita dalm islam merupakan perhiasan sebagaimana anak, harta yg banyak dan hew

3.hukum berhias bagi wanita

قال تعالى وﻻ يبدين زينتهن اﻻ ما ظهر منها
وقال تعالى وﻻتبرجن تبرج الجاهلية اﻷولى

وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم 
أيما امرأة تطيبت للمسجد لم يقبل لها صلاة حتى تغسله عنها اغتساله من الجنابة رواه 
أحمد

Dalam nas-nas dalil di atas bahwa perempuan adalah sebagai perhiasan dan dilarang memperlihatkan perhiasannya. 
Adapun hukum berhias memakai bedak celak dan lain-lain di depan umu maka kalau kita mengikuti madzhab syafi'i maka tidak ada jalan untuk memperbolehkannya karena wajah adalah termasuk aurot yang wajib di tutupi.mereka menafsiri maa dhoharo minhaa dengan wajah dan tangan tapi dalam solat saja.
Kalau menurut madzhab yang menafsiri maa dhoharo minhaa dengan wajah dan tangan baik di dalam solat atau di luar solat. Maka mereka mensyaratkan harus tidak ada perhiasan di wajahnya.



4.hukum al-kohol
تعالى: (يا أيها الذين آمنوا إنما الخمر والميسر والأنصاب والأزلام رجس من عمل الشيطان فاجتنبوه لعلكم تفلحون) [المائدة:90]

قال الرسول صلى الله عليه وسلم : ( ما أسكر كثيره فقليله حرام )

Dalam masalah khomr apakah najis apa tidak.ada dua pendapat dua.
Satu: mengatakan tidak najis karena arti rijs dalam ayat diatas adalah najis maknawi seperti berhala.
Kalau menurut pendapat ini maka alkohol tidak masalah.tidak najis.
Dua: mengatakan najis yaitu pendapat syafiiayyah maka banyak yang menhatakan kalau untuk hajat maka di ma'fuu dan ada yang mengatakan ma'funya karena li umumil balwa.
Diposkan oleh Muhammad Wafi maimoen zubair

Senin, 13 Februari 2012

SYA'IR RENUNGAN UNTUK KAUM HAWA

SYA'IR RENUNGAN UNTUK KAUM HAWA

Untuk Istri


Pernikahan ataupun perkawinan,
Membuka tabir rahasia,


Suami yang menikahi kamu,
Tidaklah semulia Muhammad,
Tidaklah setakwa Ibrahim,
Pun tidak setabah Ayub,
Atau pun segagah Musa,
Apalagi setampan Yusuf


Justeru suamimu hanyalah pria akhir zaman,
Yang punya cita-cita,
Membangun keturunan yang soleh ...


Pernikahan ataupun Perkawinan,
Mengajar kita kewajiban bersama,


Suami menjadi pelindung, Kamu penghuninya,
Suami adalah Nakoda kapal, Kamu navigatornya,

Suami bagaikan balita yang nakal, Kamu adalah penuntun kenakalannya,
Saat Suami menjadi Raja, Kamu nikmati anggur singasananya,
Seketika Suami menjadi bisa, Kamu lah penawar obatnya,
Seandainya Suami masinis  yang lancang, sabarlah memperingatkannya ...


Pernikahan ataupun Perkawinan,
Mengajarkan kita perlunya iman dan takwa,
Untuk belajar meniti sabar dan redha,
Karena memiliki suami yang tak segagah mana,
Justeru Kamu akan tersentak dari alpa,


Kamu bukanlah Khadijah,

yang begitu sempurna di dalam menjaga
Pun bukanlah Hajar,
yang begitu setia dalam sengsara
Cuma wanita akhir zaman,
Yang berusaha menjadi solehah...


Amin.

Minggu, 12 Februari 2012

MEMBERI MANFAAT MENEBAR KEBAIKAN




MEMBERI MANFAAT MENEBAR KEBAIKAN


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu
Bismillah...............


Rasulullah Saw bersabda: مَنِ اسْتَطَاعَ أَنْ يَنْفَعَ أَخَاهُ فَلْيَفْعَلْ “Barangsiapa yang bisa memberi manfaat kepada saudaranya, maka hendaklah ia melakukannya” (HR. Muslim).
Terkadang engkau menemukan sebagian orang yang enggan melakukan sesuatu yang tidak membahayakannya, padahal berguna bagi orang lain, karena hanya mengurus kepentingan pribadinya. Ini bukanlah sifat seorang muslim. Karena alasan itulah, Umar bin Kaththab ra mencela Muhammad bin Maslamah ra ketika ia menghalangi adh-Dhahhak ra bin Khalifah menggali saluran air yang mengalir ke tanahnya yang melewati tanah Muhammad bin Maslamah.

Umar berkata: ‘Kenapa engkau menghalangi sesuatu yang berguna untuk saudaramu, dan ia menjadi manfaat untukmu, engkau menyiram dengannya yang pertama dan terakhir, dan ia tidak membahayakanmu… Demi Allah, ia pasti melewatinya sekalipun di atas perutmu.’

Seorang muslim pada dasarnya selalu berusaha memberikan pelayanan kepada yang membutuhkannya, memberi nasihat kepada yang tidak mengetahuinya, memberi manfaat kepada yang berhak menerimanya berdasarkan motivasi dan keinginan dari dirinya.
Di antara wasiat Rasulullah Saw kepada Abu Barzah ketika ia berkata kepada beliau: Wahai Rasululah, ajarkanlah kepadaku sesuatu yang dengannya Allah Swt memberi manfaat kepadaku.’ Beliau bersabda:

اُنْظُرْ ماَيُؤْذِي النَّاسَ فَاعْتَزِلْهُمْ عَنْ طَرِيْقِهِمْ
‘Lihatlah sesuatu yang menyakiti manusia, maka singkirkanlah dari jalan mereka.’ (HR Ahmad)

Memberikan manfaat kepada kaum kerabat lebih wajib dan lebih banyak pahalanya. Abu Qilabah berkata: ‘Laki-laki manakah yang lebih besar pahalanya daripada seseorang yang memberi nafkah keluarganya yang kecil, membuat mereka bersikap ‘iffah atau Allah memberi manfaat kepada mereka dengannya, Allah menolong mereka dengan (perantaraan)nya dan Dia mencukupkan mereka.”
Perhatian kepada karib-kerabat seperti ini menarik hati mereka dan menyambung tali silaturrahim, simbol keakraban, tanda cinta, bukti kasih sayang, terutama saat adanya anak-anak kecil dalam keluarga mereka, yang kehilangan perhatian, kasih sayang dan kebutuhan manusia yang terpenting.

Pintu-pintu manfaat sangat banyak, Rasulullah Saw menggabungkannya dengan sabdanya:

عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ صَدَقَةٌ
“Setiap muslim harus bersedekah…”
Beliau membuat beberapa contoh menurut kadar kemampuan seseorang:

فَيَعْمَلُ بِيَدَيْهِ فَيَنْفَعُ نَفْسَهُ وَيَتَصَدَّقُ…فَيُعِيْنُ ذَا الْحَاجَةِ الْمَلْهُوْفِ

‘Maka ia bekerja dengan kedua belah tangannya, memberi manfaat kepada dirinya dan bersedekah…menolong orang yang sangat membutuhkan…”
dan jika seorang mukmin tidak melakukan sedikit pun dari hal itu:

فَلْيُمْسِكْ عَنِ الشَّرِّ فَإِنَّهُ لَهُ صَدَقَةٌ

‘Maka hendaklah ia menahan diri dari berbuat kejahatan, maka hal itu menjadi sedekah baginya.” (HR Bukhari)

Ini adalah tingkatan memberi manfaat yang terendah, yang tidak pantas seorang muslim lebih rendah darinya dan tidak wajar seorang da’i berada pada tingkatan itu.
Jihad adalah tingkatan memberi manfaat yang tertinggi dan ‘uzlah adalah yang paling rendah. Seorang Arab Badawi bertanya: ‘Wahai Rasulullah, manusia apakah yang terbaik? Beliau menjawab:

رَجُلٌ جَاهَدَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ وَرَجُلٌ فِى شِعْبٍ مِنَ الشِّعَابِ يَعْبُدُ رَبَّهُ وَيَدَعُ النَّاسَ مِنْ شَرِّهِ

‘Seseorang yang berjihad dengan jiwa dan hartanya dan seseorang yang tinggal di salah satu lembah, menyembah Rabb-nya, dan meninggalkan manusia dari kejahatannya.” (HR Bukhari)

Orang yang berjihad, ia memberikan manfaat kepada manusia lewat pengorbanan jiwa dan hartanya, untuk menjaga mereka dan menakuti musuh mereka. Ini adalah kebaikan terbesar, dan manusia berbeda-beda dalam kebaikan di antara kedudukan pejuang (mujahid) dan orang yang ber’uzlah, yang menahan dirinya dari berbuat jahat kepada orang lain.

Tanggung jawab sangat besar dan beban sangat berat bagi orang yang mengurus kaum muslimin, karena dia lebih mampu menolak bahaya atau memberikan manfaat karena kekuasaan yang dipegangnya dan hak untuk dipatuhi dari rakyatnya. Dalam hal itu, Rasulullah bersabda:

فَمَنْ وَلِيَ شَيْئًا مِنْ أُمَّةٍ مُحَمَّدٍ فَاسْتَطَاعَ أَنْ يَضُرَّ فِيْهِ أَحَدًا أَوْ يَنْفَعَ فِيْهِ أَحَدًا فَلْيَقْبَلْ مِنْ مُحْسِنِهِمْ وَيَتَجَاَوزْ عَنْ مُسِيْئِهِمْ.

“Barangsiapa yang mengurus sedikit dari umat Muhammad, maka ia mampu memberi mudharat kepada seseorang padanya, atau memberi manfaat kepada seseorang, maka hendaklah ia menerima orang yang baik dan memaafkan yang jahat dari mereka.” (HR. Bukhari).

Nabi Saw menjadikan seorang mukmin sebagai perumpamaan selalu memberi manfaat dan menyerupakan dengan pohon kurma karena selalu hijau dan bisa memberikan manfaat dengan semua yang ada padanya, beliau bersabda:

إِنِّي َلأَعْلَمُ شَجَرَةً يُنْتَفَعُ بِهَا مِثْلُ الْمُؤْمِنِ

“Sesungguhnya aku mengetahui pohon yang diambil manfaat dengannya seperti seorang mukmin.’ (HR. Bukhari).

خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia yang lain.” (Shahih Al-Jami’).*

Ayah .... Dengarkanlah ?? (Mohon dibaca wahai para Ayah)

Ayah .... Dengarkanlah ?? (Mohon dibaca wahai para Ayah)


Bismillahirr Rahmanirr Rahim …

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ اْلإِمَامُ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي أَهْلِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا وَمَسْئُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا

Setiap engkau adalah pemelihara, dan setiap engkau akan dimintai pertanggung jawaban mengenai apa yang menjadi tanggung jawab pemeliharaannya: Seorang pemimpin adalah pemelihara, ia akan dimintai pertanggung jawaban mengenai apa yang menjadi tanggung jawab pemeliharaannya. Seorang laki-laki juga pemelihara dalam keluarganya, ia akan dimintai pertanggung jawaban mengenai apa yang menjadi tanggung jawab pemeliharaannya. Dan seorang perempuan adalah pemelihara dalam rumah suaminya, ia akan dimintai pertanggung jawaban mengenai apa yang menjadi tanggung jawab pemeliharaannya. (HR. al-Bukhori)

Di antara hal yang tidak diragukan lagi karena memang terjadi adalah bahwa setiap ayah mendambakan anak sebagai buah hati bisa sukses dan berhasil dalam pendidikan dan sekolahnya serta kehidupannya.Karenanya, ayah senantiasa berdo'a kepada Allah agar memberikan kemudahan dan keteguhan bagi anak tercinta.Ayah menjanjikan hadiah dan mengabulkan keinginan si buah hati jika lulus dalam ujian dan memberikan ancaman serta marah jika sampai gagal dalam ujian.Perasaan seperti ini memang merupakan fitrah manusia dan memang terjadi di antara kita.

Akan tetapi wahai Ayah yang penyayang, apakah perhatianmu kepada si buah hati berupa perhatian penuh terhadap sekolah, pendidikan, masa depan dan urusan dunianya itu -karena memang engkau sadar itu adalah kewajibanmu- sama seperti perhatianmu terhadap akhirat mereka?

Apakah engkau benar-benar memikirkan dan mengkhawatirkan nasib mereka setelah mati seperti halnya perhatianmu akan kenyamanan dan kebahagiaan hidup mereka sewaktu di dunia?

Inilah tanggung jawabmu wahai Ayah.

Engkau curahkan semuanya untuk dunia yang fana sementara engkau abaikan akhirat yang kekal selamanya.Engkau sibuk memikirkan kehidupan mereka tapi engkau lupakan keadaan setelah matinya.Engkau bangun bagi mereka rumah dari tanah, batu dan bata di dunia tapi engkau haramkan mereka untuk mendapatkan rumah di akhirat yang indah bertatahkan intan permata.

Itulah keinginanmu!Itulah angan-anganmu!

Semuanya tidak lebih dari agar anak-anakmu bisa jadi dokter, insinyur, pilot ataupun tentara.Ya Allah! 

Semuanya itu hanya cita-cita dunia…..!

Engkau berusaha, bekerja membanting tulang dan bersungguh-sungguh hanya untuk dunianya…

Mana usahamu untuk akhiratnya wahai Ayah……?

Fenomena ini bukanlah sesuatu yang jarang terjadi, bahkan mayoritas manusia demikian adanya.Mereka begitu serius berusaha mempersiapkan segala sesuatunya untuk pendidikan fisik anak-anaknya.Tetapi mereka menelantarkan pendidikan hatinya yang padahal dengannyalah anak-anaknya bisa hidup dan bahagia atau sebaliknya binasa dan sengsara. Inilah kenyataan!

Ayah!Mungkin engkau mengira bahwa ini hanyalah perkataan yang tiada beralasan.Tapi jika engkau ingin bukti maka simaklah wahai Ayah yang penyayang!

Bayangkan atau anggap anakmu terlambat mengikuti ujian di sekolahnya.

Apakah yang engkau rasakan wahai Ayah?

Bukankah engkau akan berlomba dengan waktu mengantarkan anakmu agar bisa mengikuti ujian meskipun terlambat?Bahkan sebelumnya, bukankah engkau akan rela untuk tidur setengah mata agar bisa membangunkan si buah hati supaya tidak terlambat?Bukankah engkau akan melakukan segalanya agar anak tercinta yang menjadi kebanggaanmu bisa ikut ujian tepat waktu?Saya yakin jawabannya adalah Ya. Bukankah engkau melakukan semua itu wahai Ayah?

Akuilah!!

Sekarang, apakah perasaanmu itu sama atau akan muncul juga ketika anakmu terlambat shalat Shubuh?Apakah engkau akan berusaha agar anakmu shalat Shubuh tepat waktu?Saya hanya berprasangka baik bahwa engkau memang shalat Shubuh tepat waktu.Karena jika tidak, bagaimana mungkin engkau akan membangunkan anak-anakmu sementara engkau sendiri terlambat untuk itu?

Kemudian, bukankah engkau setiap hari senantiasa bertanya kepada anakmu tentang sekolahnya?Apa yang dipelajari, apa yang dilakukan, jawaban apa yang diberikan ketika ujian dan berharap jawaban itu benar?

Tetapi, apakah setiap hari engkau bertanya juga tentang urusan agamanya?Apakah engkau bertanya sudahkah dia shalat?Dengan siapa dia duduk dan bergaul?Tidakkah engkau bertanya apa yang dia lakukan ketika tidak di rumah, ta'at atau maksiat?

Ayah, bukankah dadamu terasa sesak ketika tahu bahwa si buah hati salah dalam menjawab ujian?Bukankah engkau merasa terhimpit ketika tahu bahwa nilainya jauh di bawah sempurna bahkan rata-rata?Bukankah engkau merasa terpukul ketika tahu bahwa dia gagal dalam ujiannya?Akan tetapi, apakah dadamu juga terasa sesak, dadamu juga terasa terhimpit ketika tahu bahwa anakmu sangat minim dalam menunaikan kewajiban-kewajiban agamanya terlebih sunah-sunahnya?

Tidakkah ini cukup menjadi bukti bahwa engkau lebih dan hanya memperhatikan dunianya dan mengabaikan akhiratnya?

Ayah, engkau mengira apabila anakmu tidak lulus ujian berarti kandas sudah cita-cita dan harapan yang ada.Engkau menyangka bahwa dalam hal itu tidak ada kesempata kedua terlebih ketiga. Ketahuilah wahai Ayah…, bahwa kegagalan yang hakiki…, kegagalan yang memang tidak ada lagi kesempatan kedua atau ketiga untuk memperbaiki, adalah masuknya mereka ke dalam neraka dengan api yang panas menyala-nyala.Tahukah engkau bahwa kegagalan yang hakiki adalah penyesalan dan kerugian yang disertai adzab yang pedih lagi menghinakan?Setelah ini akankah engkau masih beralasan bahwa kita sekarang hidup di dunia sehinga harus fokus memikirkannya?

Kalau begitu kapankah engkau akan fokus memikirkan akhirat padahal di akhirat nanti tidak ada lagi amalan yang ada hanyalah pembalasan?

Sungguh wahai Ayah jikalau demikian adanya kita berlindung kepada Allah darinya maka tidaklah bermanfaat kesuksesan yang diraih di dunia.Tidaklah bermanfaat ijazah, harta, istana yang megah, kedudukan dan kekuasaan kalau ternyata catatan amal perbuatan diberikan dari arah kirinya.Kemudian mereka akan berteriak:Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini). Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku. Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu. Hartaku sekali-sekali tidak memberikan manfaat kepadaku. Telah hilang kekuasaannku dariku. (Al-Haqqah: 25-29)

Ah…sungguh tidak bermanfaat kekuasaanku, ilmu duniaku, serta ijazahku.Semuanya telah hilang, semuanya lenyap…yang ada hanyalah kerugian dan kegagalan.

Tahukah engkau apakah kerugian itu?Tahukah engkau apakah kegagalan itu?

Ya, di dunia kerugian dan kegagalan itu adalah jika anakmu tidak bisa menjadi dokter, atau insinyur atau pilot dan guru.Akan tetapi di akherat, yang ada hanyalah kebahagiaan atau kesengsaraan.Yang satu berarti surga yang lainnya berarti neraka.Akankah engkau rela membiarkan mereka mengalami kerugian dan kegagalan dalam arti kesengsaraan di dalam neraka?

Saya tidak katakan tinggalkan anak-anakmu!Saya tidak katakan biarkan mereka jangan diajari masalah dunia!Tidak, demi Allah, saya tidak katakan demikian.Saya hanya katakan bahwa akherat lebih utama dan ditekankan untuk diperhatikan, lebih serius untuk diusahakan dan lebih bersunguh-sungguh untuk beramal meraih kebahagiaannya.

Wahai Ayah…!Siapakah di antaramu yang begitu bersemangat bersungguh-sungguh mendatangkan seorang pendidik untuk mengajarkan kepada anaknya Al-Qur'an dan menerangkan As-Sunnah?

Sungguh sedikit sekali yang telah berbuat demikian.Alangkah baik kiranya kalau mereka tidak memfasilitasi anak-anaknya dengan sarana kerusakan.Akan tetapi kita lihat justru mereka dengan jeleknya pemikiran dan kurangnya perhitungan malah mendatangkan kejelekan bagi anak-anaknya dengan memfasilitasi dengan kendaraan-kendaraan, sopir pribadi, pembantu (pelayan) serta memenuhi rumahnya dengan barang-barang dan hal-hal yang diharamkan yang melalaikan dari dzikrullah dan ta'at kepada-Nya.

Siapakah di antara kalian wahai Ayah yang memberikan hadiah pada anaknya apabila hafal satu juz dari Al-Qur'anul Karim atau beberapa hadits dari hadits Nabi saw ? 

Sungguh sangat sedikit sekali yang demikian ini.Kita mohon kepada Allah agar memberkahi yang sedikit ini.Kita lihat sebagian manusia, mereka menjanjikan pada anaknya apabila lulus ujian akan diajak pesiar menyusuri pantai yang indah atau wisata ke mancanegara, apakah Eropa atau Amerika, serta mereka menjanjikan dibelikan mobil agar bebas mengukur jalan.Namun adakah di antara meraka yang menjanjikannya untuk diajak umrah atau haji dan mengunjungi masjid Nabi saw?

Setelah semua itu, tahukah engkau wahai Ayah apakah buah dari hasil pendidikan seperti itu?Tahukah engkau apakah hasil dari pendidikan yang mengabaikan masalah akhirat tersebut?Hasilnya adalah Al-Qur'an berganti menjadi majalah, siwak berganti menjadi rokok dan lebih parah lagi mereka akan hidup tidak ubahnya binatang ternak.Tahukah engkau apa di antara yang membedakan kita dari binatang ternak?Kita diberikan fasilitas untuk mengerti bahwa dunia hanyalah sementara.Kita mengetahui bahwa ada kehidupan yang kekal selamanya.Maka selayaknyalah kita untuk berusaha menggapai kebahagiaan di sana.Tetapi apabila tidak demikian maka tidaklah beda dengan binatang bahkan lebih sesat karena kita diberi fasilitas sedangkan mereka tidak. Mereka seperti binatang ternak bahkan lebih sesat lagi. Meraka itulah orang-orang yang lalai. (Al-A'raf: 179)

Di samping memperhatikan pekembangan fisik anak, kita juga harus memperhatikan pendidikan akal dan hati mereka.Kita harus memikirkan nasib mereka setelah matinya.

Langkah pertama untuk itu adalah kita perbaiki terlebih dahulu diri kita, karena dengan baiknya diri kita maka mereka akan ada di atas keteguhan dan kekokohan serta ada di dalam penjagaan Allah swt. Allah berfirman:Ayah mereka berdua adalah orang yang shalih (Al-Kahfi: 82)

Kedua, kita jadikan bimbingan dan pengajaran Islam sebagai tujuan. Tidak ada halangan untuk belajar dan mempelajari ilmu-ilmu dunia akan tetapi tidak sebesar perhatiannya terhadap akhirat. Allah berfirman:Dan carilah apa yang telah dianugrahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu lupakan nasib (bagian)mu dari (keni'matan) dunia. (Al-Qashash: 77)

Wahai Ayah!Maka takutlah engkau kepada Allah pada apa yang menjadi tanggunganmu karena engkau akan diminta pertanggujawabannya di hadapan Allah.

Takutlah engkau kepada Allah bahwasanya Allah telah memberikan anak sebagai amanat kepadamu tapi engkau justru membukakan pintu-pintu kejelekan bagi mereka.

Allah mengamanatimu tapi engkau malah menyibukkan mereka dengan film-film, sinetron-sinetron, perangkat-perangkat kekejian, majalah-majalah porno dan semisal dengan itu.

Jika demikian adanya berarti engkau telah mengkhianati amanat yang dipikulkan kepadamu dan engkau telah menipu mereka yang menjadi tanggunganmu.

Nabi saw bersabda:Tidaklah seseorang diberi amanat oleh Allah untuk memimpin rakyatnya (tanggungannya) kemudian dia mati dalam keadaan menipu mereka, melainkan Allah haramkan baginya surga. (HR.Bukhari Muslim)

Ayah….!Jika engkau memang sayang pada buah hatimu, tidak ingin menipu mereka dan juga tidak ingin mengkhianati amanat yang dipikulkan di pundakmu, maka kemarilah!

Kemarilah untuk sama-sama menyimak wasiat Luqman kepada anaknya.Wasiat seorang ayah yang yang sangat menyayangi anaknya dan menebusnya dengan sangat mahal dan berharga.Tahukan engkau apakah dia mewasiatinya dengan dunia?

Apakah dia mewasiatinya dengan intan permata dan segala perhiasan kemewahan lainnya?

Tidak, bahkan dia mewasiati anaknya dengan apa yang akan menjadikannya ada dalam kehidupan yang baik.Kehidupan yang akan menyelamatkannya dari adzab Allah yang pedih.Sungguh Allah telah mengabadikannya dalam Al-Qur'an.Pernahkah engkau mendapatinya?Tahukah engkau apakah wasiatnya itu?

Adalah Luqman Al-Hakim dengan kasih sayang yang begitu besar kepada anaknya, dia berwasiat agar jangan berbuat syirik, yakni menyekutukan Allah swt. Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, waktu dia memberikan nasihat kepadanya:

'Wahai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah sebesar-besar kezhaliman. (Luqman: 13)

Ya… adakah kezhaliman yang lebih besar dari syirik?Itulah apa yang dikhawatirkan Luqman pada anaknya sehingga mewasiati agar jangan sampai terjatuh ke dalamnya.Adakah engkau pernah menyampaikan ini pada anakmu?

Kemudian, beliau dengan segenap kasih sayangnya menunjukkan pada anaknya apa yang akan menyelamatkan anaknya dari adzab Allah yaitu dengan menghadap kepada-Nya melalui shalat, memerintahkan yang ma'ruf serta mencegah dari yang munkar.

Adakah engkau demikian wahai ayah?Saya berharap engkau sudah memenuhi semuanya sehingga hanya tinggal menyampaikannya kepada anakmu.Karena jika tenyata engkaupun belum demikian…maka ini adalah mushibah dari sebenar-benar mushibah, dan kita berlindung darinya.

Setelah itu, Luqman mewasiati anaknya agar berhias dengan akhlaq yang mulia yang akan mengangkat jiwanya dan akan tinggi derajatnya. Janganlah sombong dan menghina sesama. Sederhanalah dalam berjalan dan lunakkanlah suara dalam pembicaraan. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai. (Luqman: 19)

Inilah wahai Ayah, sejumlah wasiat dari ayah yang begitu sangat menyayangi dan mendambakan kebahagian bagi si buah hati.

Pernahkah engkau menyampaikannya pada anakmu, sebagiannya atau bahkan seluruhnya..?!

Ada fenomena yang sangat kita sesali dan kita keluhkan semuanya kepada Allah, yakni sebagian ayah berusaha mematahkan semangat anaknya dan menghalangi kesungguhannya ketika melihat bahwa Allah telah memberikan hidayah kepadanya untuk mendalami dan mengamalkan ilmu agama. Bahkan di antara mereka ada yang sampai menghasut dan menakut-nakuti serta menebar was-was.Mereka mengatakan bahwa belajar agama hanya akan mengikat kebebasan jiwa.Mereka juga mencela dan juga memperolok-oloknya, sehingga tidak tahu lagi apakah yang dicela itu adalah orangnya atau agama yang dibawanya.Maka apakah ini perlakuannmu terhadap apa yang menjadi amanatmu?Apakah ini yang engkau nasihatkan kepada mereka?

Takutlah engkau kepada Allah!

Takutlah bahwasanya Allah sentiasa mengawasi bagaimana engkau mendidik mereka.Ajarilah mereka apa yang bermanfaat baginya dari urusan agama dan dunianya.Dan tiadalah kehidupan dunia ini selain dari main-main dan sendau gurau belaka.Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa.Maka tidaklah kamu memahaminya!(Al-An'am:32)

Ayah….!Engkau telah menyiapkan anakmu untuk menghadapi ujian dunia.Maka takutlah kepada Allah dan ketahuilah olehmu serta beritahukanlah kepada anak-anakmu bahwa barang dagangan Allah (surga) jauh lebih berharga dan lebih mahal dari perhiasan dunia.Dan ajarkanlah serta beritahukanlah mereka bahwa kesuksesan yang hakiki ada pada membatasi diri pada apa yang Allah ridlai.Beritahukanlah kepada mereka dan ketahui olehmu juga bahwa kebahagiaan yang hakiki ada pada taqwa dan ta'at kepada Allah.

Serta ketahuilah olehmu bahwa kaki seorang hamba tidak akan bergeser sejengkalpun dari posisinya pada hari kiamat dan akan diadukan kezhalimannya oleh orang yang pernah dizhaliminya.Anak akan senang bisa mendapatkan ayahnya untuk mengadukan kezhaliman yang pernah dilakukannya, demikian juga istrinya.Pada hari kiamat nanti anak-anak akan membantah dan menyalahkan ayah-ayah mereka dengan berkata:Wahai Rabb kami, ambil lah hak kami pada ayah kami yang zhalim ini. Dia telah menyebabkan kami tidak melakukan apa yang Engkau ridlai.Dialah yang telah mendidik kami tidak ubahnya binatang ternak.Dialah yang mendatangkan berbagai hal yang membinasakan dan tidaklah ada satu kerusakan melainkan didatangkannya ke hadapan kami.Maka apakah yang nanti akan engkau katakan untuk menjawab semuanya itu wahai Ayah yang penyayang, yang begitu sayangnya sehingga menjerumuskan anaknya pada kebinasaan?Bahkan pada akhirnya nanti sama-sama ada dalam kebinasaan.Yaitu pada hari dimana tidak bermanfaat lagi harta dan anak-anak.Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih. (Asy-Syu'araa': 88-89)

Maka di manakah hartamu?Di manakah anak yang engkau banggakan itu?

Mereka justru menyalahkanmu dan menyeretmu untuk ikut merasakan panas neraka karena engkaulah yang punya andil besar untuk itu.

Kita berlindung kepada Allah dari semua itu dan memohon agar Allah menunjukkan kita kepada kebaikan dan memberikan kekuatan dan kemudahan untuk menempuhnya serta dimatikan di atasnya, serta kita memohon kepada-Nya agar menyelamatkan kita, keluarga serta anak keturunan kita dari adzab-Nya yang pedih.Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Terakhir wahai Ayah!Bertaqwalah engkau kepada Allah.Takutlah Engkau kepada-Nya pada apa yang engkau lakukan untuk anakmu.Perbaikilah pendidikan mereka!

Jagalah mereka dari segala kerusakan dan kealpaan dalam segala kebaikan.Lakukanlah sejak sekarang selama mereka masih ada di hadapan kalian.Selama kalian masih bisa bersungguh-sungguh mengusahakan.Lakukanlah segera sebelum kalian hanya bisa melakukan celaan dan penyesalan yaitu pada hari dimana tidak akan bermanfaat lagi celaan dan penyesalan.Dan Allah lah tempat kita meminta perlidungan dan pertolongan.

Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu); di sisi Allah lah pahala yang besar. (At-Thagaabun: 15)

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya adalah malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak pernah mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (At-Tahrim: 6)

Semoga bermanfaat.Silahkan saudara-saudariku terkasih yang mau share atau co-pas, dengan senang hati. Semoga bermanfaat. Semoga pula Allah Ta'ala berikan pahala kepada yang membaca, yang menulis, yang menyebarkan, yang mengajarkan dan yang mengamalkan… Aamin, Aamiin, Aamiin ya Alloh ya Rabbal’alamin …

Salam Santun Ukhuwah Karena-NYA

VIDEO


IJAJAH SHOLAWAT

بسم الله الر حمن الر حيم




إنالله وملا ئكته يصلون على النبي ياأيها الذ ين أمنوا

صلوا عليه وسلموا تسليما



1. صلوة امى :

اللهم صل على سيدنا محمد ن النبي الأمي و على ا له

وصحبه و سلم.



2. صلو ة كما لية :

اللهم صل على سيدنا محمد و ا له كما لا نها ية لكمالك

وعدد كماله



3. صلو ة شفاء :

اللهم صل على سيدنا محمد طب القلوب ودوائها

و عا فية ا لأ بدان و شفا ئها و نو ر ا لأ بصار

و ضيا ئها و على ا له و صحبه و سلم.



4. صلو ة كا ملة :

اللهم صل صلاة كاملة وسلم سلاما تاما على سيدنا

محمد الذى تنحل به العقد وتنفرج به الكر ب وتقضى

به الحوا ئج وتنال به الرغائب وحسن الخوا تم

ويستسقى الغمام بو جهه الكر يم وعلى آله وصحبه

فى كل لمحة ونفس بعدد كل معلو م لك.



5. صلو ة تنجينا :

اللهم صل على سيدنا محمد صلاة تنجينا بها من جميع

الأهوال وا لأفات وتقضى لنا بها جميع الحاجات وتطهرنا

بهامن جميع السيئات وترفعنا بها عندك أعلى الدرجات

وتبلغنا بها أ قصى الغايات من جميع الخيرات فى الحيا ة

وبعد الممات وعلى اله وصحبه وسلم.



6. صلو ة فا تح :

اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد الفاتح

لما اُغْلقَ والخاتم لما سبق ناصرالحق بالحق

(والناصر الحق بالحق ) والهادى الى صراطك المستقيم

صلى الله عليه وعلى اله وصحبه حق قدره ومقداره العظيم.



7. صلو ة او لو ا العز م :

اللهم صل على سيدنا محمد وسيدنا ادم وسيدنا نوح

وسيدنا ابراهيم وسيدنا موسى وسيدنا عيسى ومابينهم

من النبيين والمرسلين صلوة الله وسلامه عليهم اجمعين



8. صلو ة ملا ئكة مقر بين :

اللهم صل على سيدنا محمد و سيدنا

جبر يل وسيدنا ميكائيل

و سيدنا ا سر ا فيل و سيدنا عز ر ا ئيل و حملة العر ش

و المقر بين صلو ة الله و سلا مه عليهم ا جمعين.



9. صلو ة نو ر ا نية :

اللهم صل على سيدنا محمد شجرة الأصل النورانية

ولمعة القبضة الرحمانية وافضل الخليقة الانسانية

وأشرف الصورة الجسمانية ومعدن الأسرارالربانية

وخزائن العلوم الإصطفائية صاحب القبضة الأصلية

والبهجة السنية والرتبة العلية من اندرجت النبيون

تحت لوائه فهم منه واليه صل وسلم وبارك عليه وعلى اله

وصحبه واحييت عدد ماخلقت ورزقت وامت واحييت

الى يوم تبعث من افنيت وسلم تسليما كثيرا

والحمد لله رب العالمين

DO’A SUPADOS GAMPIL MAYAR HUTANG

DO’A SUPADOS GAMPIL MAYAR HUTANG

اعو ذ با لله من الشيطا ن الر جيم

بسم الله الر حمن الر حيم

اللهم ما لك ا لملك تؤ تى الملك من تشاء و تنزع

الملك ممن تشاء , و تعز من تشاء و تذ ل

من تشاء بيد ك الخيرانك على كل شيئ قد ير

تو لج اليل فى النهارو تو لج النها ر فى اليل

و تخر ج ا لحي من الميت و تخر ج الميت

من ا لحي , و تر ز ق من تشاء بغير حسا ب

ر حمن الد نيا و ا لا خر ة و ر حيمهما تؤ تى منهما

من تشاء و تمنع من تشاء ا ر حمنى ر حمة تغنينى

بها عن ر حمة من سو ا ك , اللهم ا غننى عن الفقر

و ا قض عنى الد ين و تو فنى فى عبا د تك و جها د فى سبيلك

HUKUM MEMBACA MANAQIB

Bagaimana hukumnya membaca manaqib?


1.   
Mengertikah saudara arti kata-kata manaqib? Kata-kata manaqib itu adalah bentuk jamak dari mufrod manqobah, yang di antara artinya adalah cerita kebaikan amal dan akhlak perangai terpuji seseorang.
Jadi membaca manaqib, artinya membaca cerita kebaikan amal dan akhlak terpujinya seseorang. Oleh sebab itu kata-kata manaqib hanya khusus bagi orang-orang baik mulia:manaqib Umar bin Khottob, manaqib Ali bin Abi Tholib, manaqib Syeikh Abdul Qodir al-Jilani, manaqib Sunan Bonang dan lain sebagainya. Tidak boleh dan tidak benar kalau ada orang berkata manaqib Abu Jahal, manaqib DN. Aidit dan lain sebagainya. Kalau demikian artinya pada manaqib, apakah saudara masih tetap menanyakan hukumnya manaqib?
Betul tetapi cerita di dalam manaqib Syeikh Abdul Qodir al-Jilani itu terlalu berlebih-lebihan, sehingga tidak masuk akal. Misalkan umpamanya kantong berisi dinar diperas lalu keluar menjadi darah, tulang-tulang ayam yang berserakan, diperintah berdiri lalu bisa berdiri menjadi ayam jantan.
Kalau saudara melanjutkan cerita-cerita yang tidak masuk akal, sebaiknya jangan hanya berhenti sampai ceritanya Syeikh Abdul Qodir al-Jilani saja, tetapi teruskanlah. Misanya cerita tentang sahabat Umar bn Khottob berkirim surat kepada sungai Nil, Sahabat umar bin Khottob memberi komando dari Madinah kepada prajurut-prajurit yang sedang bertempur di tempat yang jauh dari Madinah. Cerita tentang Isra’ Mi’raj, cerita tentang tongkat menjadi ular, cerita gunung yang pecah, kemudian keluar dari unta yang besar dan sedang bunting tua, cerita tentang nabi Allah Isa menghidupkan orang yang sudah mati. Dan masih banyak lagi yang semuanya itu sama sekali tidak masuk akal.
Kalau keluar dari Nabi Allah itu sudah memang mukjizat, padahal Abdul Qodir al-Jilani itu bukan Nabi, apa bisa menimbulkan hal-hal yang tidak masuk akal?Baik Nabi Allah maupun Syeikh Abdul Qodir al-Jilani atau sahabat Umar bin Khottob, kesemuanya itu masing-masing tidak bisa menimbulkan hal-hal yang tidak masuk akal. Tetapi kalau Allah Ta’ala membisakan itu, apakah saudara tidak dapat menghalang-halangi?
Apakah selain Nabi Allah juga mempunyai mukjizat?
Hal-hal yang menyimpang dari adat itu kalau keluar dari Nabi Allah maka namanya mukjizat, dan kalau timbul dari wali Allah namanya karomah.Adakah dalil yang menunjukkan bahwa selain nabi Allah dapat dibisakan menimbulkan hal-hal yang menyimpang dari adat atau tidak masuk akal?
Silahkan saudara membaca cerita dalam Al-Quran tentang sahabat Nabi Allah Sulaiman yang dapat dibisakan memindah Arsy Balqis (QS An-Naml: 40)
قَالَ اللهُ تَعَالَى : قَالَ الَّذِى عِنْدَهُ عِلْمٌ مِنَ الكِتَابِ أَنَا آتِيِكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ يَرْتَدَّ إِلَيْكَ طَرْفُكَ. فَلَمَّا رَآهُ مُسْتَقِرًّا عِنْدَهُ قَالَ هَذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّى لِيَبْلُوَنِى أَأَشْكُرُ اَمْ أَكْفُرُ. وَمَنْ شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّى غَنِيٌّ كَرِيْمٌ.
Tetapi di dalam manaqib Abdul Qodir al-Jilani ada juga kata-kata memanggil kepada para roh yang suci atau kepada wali-wali yang sudah mati untuk dimintai pertolongan, apakah itu tidak menjadikan musyrik?
Memanggil-manggil untuk dimintai pertolongan baik kepada wali yang sudah  mati atau kepada bapakc ibu saudara yang masih hidup dengan penuh i’tikad bahwa pribadi wali atau pribadi bapak ibu saudara itu mempunyai kekuasaan untuk dapat memberikan pertolongan yang terlepas dari kekuasaan Allah Ta’ala itu hukumnya syirik. Akan tetapi kalau dengan i’tikad bahwa segala sesuatu adalah dari Allah Ta’ala, maka itu tidak ada halangannya, apalagi sudah jelas bahwa kita meminta pertolongan kepada para wali itu maksudnya adalah bertawassul minta dimohonkan kepada Allah Ta’ala.
Manakah yang lebih baik, berdoa kepada Allah Ta’ala dengan langsung atau dengan perantaraan (tawassul)?
Langsung boleh, dengan perantaraan pun boleh. Sebab Allah Ta’ala itu Maha Mengetahui dan Maha Mendengar. Saudara jangan mengira bahwa tawassul kepada Allah Ta’ala melalui Nabi-Nabi atau wali itu, sama dengan saudara memohon kenaikan pangkat kepada atasan dengan perantaraan Kepala Kantor saudara. Pengertian tawassul yang demikian itu tidak benar. Sebab berarti mengalihkan pandangan terhadap yang ditujukan (pihak atasan), beralih kepada pihak perantara, sehingga disamping mempunyai kepercayaan terhadap kekuasaan pihak atasan, saudara juga percaya kepada kekuasaan pihak perantara. Tawassul kepada Allah Ta’ala tidak seperti itu.
Kalau saudara ingin contoh tawassul kepada Allah Ta’ala melalui Nabi-Nabi atau Wali-Wali itu, seperti orang yang sedang membaca al Quran dengan memakai kacamata. Orang itu tetap memandang al Quran dan tidak dapat dikatakan melihat kaca.
Bukankah Allah ta’ala berfirman dalam al Quran al Karim
وَقَالَ رَبُّكُمْ أُدْعُونِى أَسْتَجِبْ لَكُمْ
Panggillah aku maka akan Aku sambut kepadamu. (Al Mukmin: 60)
فَادْعُو اللهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيِنَ
Maka sambutlah olehmu akan Allah ta’ala dengan memurnikan kepadanya akan agama. (Al Mukmin: 24)
وَالَّذِيْنَ لاَيَدْعُونَ مَعَ اللهِ إِلَهًا أَخَرَ
Dan orang-orang yang tidak menyambut bersama Allah akan tuhan yang lain. (Al Furqon: 68)
Dan masih banyak lagi ayat-ayat serupa itu.
Betul akan tetapi kesemuanya itu sama sekali tidak melarang tawassul dengan pengertian sebagaimana yang telah saya terangkan tadi. Coba saja perhatikan contoh di bawah ini:
Saudara mempunyai majikan yang kaya raya mempunyai perusahaan besar, saudara sudah kenal baik dengan beliau, bahkan termasuk buruh yang dekat dengannya. Saya ingin diterima bekerja di perusahaannya. Untuk melamar pekerjaan itu, saudara saya ajak menghadap kepadanya bersama-sama, dan saya berkata, “Bapak pimpinan perusahaan yang mulia. Kedatangan saya bersama guru saya ini, ada maksud yang ingin saya sampaikan, yaitu saya mohon diterima menjadi pekerja di perusahaan bapak. Saya ajak guru saya menghadap bapak karena saya pandang guru saya ini adalah orang yang baik hati dan jujur serta juga kenal baik dengan bapak”.
Coba perhatikan! kepada siapa saya memohon? Kemudian adakah gunanya saya mengajak saudara menghadap majikan besar itu?Ada dua orang pengemis. Yang satu sendirian, sedang yang satu lagi dengan membawa kedua anaknya yang masih kecil-kecil. Anak yang satu masih menyusu dan yang satu lagi baru bisa berjalan. Di antara dua orang yang pengemis itu, mana yang lebih mendapat perhatian saudara? Saudara tentu akan menjawab yang membawa anak yang kecil-kecil itulah yang lebih saya perhatikan. Kalau begitu adakah gunanya pengemis itu membawa kedua orang anaknya yang masih kecil? Kepada siapakah pengemis itu meminta? Kepada anak yang masih kecil-kecil jugakah pengemis itu meminta?

Salah satu budaya mengenang sejarah dan autobiographi wali adalah manaqib. Manaqiban atau membaca manaqib dipercaya sebagai jalinan untuk terus-menerus menyambung tali silaturahmi dengan Syekh Abdul Qadir al Jailany yang dikenal dengan sultanul aulia. Bagaimana dan apa seputar manaqib itu. Tulisan ini sekedar pendapat pribadi. 

Ayat di bawah ini bisa dijadikan landasan mengapa kita harus berada di belakang orang-orang yang selalu berada dalam jalan kembali  kepada Allah SWT. 

واتبع سبيل من أناب إلي ثم إلي مرجعكم فأنبئكم بما كنتم تعملون... 

"Dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, Kemudian Hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang Telah kamu kerjakan." (QS Luqman: 15)

Bersyukur kepada Allah atas nikmat besar dimana kita masih bisa mendengar tausiah atau nasehat para ulama yang tidak bosan-bosannya mendorong manusia agar meningkatan kualitas iman ruhaninya. Bukan sekedar kata-kata, prilaku dan contoh kehidupannya merupakan pelajaran yang amat berharga yang semestinya dijadikan teladan bagi para murid-muridnya atau para simpatisannya. Semoga upaya para ulama ini dapat kita ikuti baik yang mengaku murid-muridnya atau yang menyukai perjalan ruhani menuju Mahabbah kepada Allah.

Salah satu tradisi yang dilakukan oleh dunia pesantren adalah mengamalkan  manaqib. Manaqib yang dibaca adalah seputar prikehidupan Syeikh Abdul Qodir al Jilany q.s.a yang dikenal dengan Sulthanul Auliya. Karenanya manaqib yang dibaca adalah Manaqib Syeikh Abdul Qadir al Jilany.

Dalam pembacaan manaqib ini biasanya salah seorang memimpin bacaan yang terdapat dalam kitab manaqib. Sementara yang lainnya dengan khusu’ mendengarkan secara aktif dengan memuji Allah dengan kalimat-kalimat yang terdapat dalam Asmaul Husna. Bagi yang mengerti bacaannya dapat menye¬lami lebih dalam maksud dan pelajaran-pelajaran dari isi kitab tersebut. Sebab di dalamnya berisi perikehidupan, kebiasaan dan kelebihan-kelebihan dari Wali Allah. Bagi yang tidak mengerti akan diterangkan oleh gurunya.

Pembacaan  manaqib ini mempengaruhi tingkat kerohanian para pengamal thareqah. Karena dengan membaca manaqib diharapkan dapat menda¬patkan limpahan kebaikan dari Allah SWT (berkah). Mengapa? Sebab di dalam kitab manaqib Syeikh Abdul Qadir Al Jilani terdapat autobiographi (catatan perjalanan kehidupan) tentu saja di dalamnya terdapat sejarah, nasihat, prilaku yang bisa dijadikan teladan dari Syeikh Abdul Qoadir q.s.a

Pengertian dan Manfaat Manaqib

Menurut kamus Munjib dan Kamus Lisanul ‘Arab, Manaqib adalah ungkapan kata jama’ yang berasal dari kata Manqibah artinya Atthoriqu fi al jabal jalan menuju gunung atau dapat diartikan dengan sebuah pengetahuan tentang akhlaq yang terpuji, akhlaqul karimah. Dari pengertian ini manaqib dapat diartikan sebuah upaya untuk mendapatkan limpahan kebaik¬an dari Allah SWT dengan cara memahami kebaikan-kebaikan para kekasih Allah yaitu para Aulia. Sebab Para wali dicintai oleh Allah dan para wali sangat cinta kepada Allah. (Yuhibbuunallah wayubibbuhum).

Sebagaimana ditulis dalam quran: 
"Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mu'min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (Al Maidah (5): 54)

Ensiklopedi Islam mengartikan manakib sebagai sebuah sejarah dan pengalaman spiritual seorang wali Allah SWT. yang di dalamnya terdapat cerita-cerita, ikhtisar hikayat, nasihat-nasihat serta peristiwa-peristiwa ajaib yang pernah dialami seorang syekh. Semuanya ditulis oleh pengikut tarekat atau para pengagumnya dan dirangkum dari cerita yang bersumber dari murid-muridnya, orang terdekatnya, keluarga dan sahabat-sahabatnya (Ensiklopedi Islam: 152).

Jadi, manakib adalah kitab sejarah atau autobiographi yang bersifat hagiografis (menyanjung) karena manaqib dibaca bertujuan dijadikan teladan bagi pembacanya disamping juga tujuan tabarruk (mengharap berkah) dan tawassul (membuat perantara pembaca dengan Allah).

Manaqib adalah Tawasul
Mengenai masalah tawasul dan tabarruk, Said Ramdhan al-Buthi menyampaikan bahwa tawassul dan tabarruk adalah dua kalimat dengan satu arti yang kalau dalam Ushul Fiqh disebut dengan tanqihul ma¬nath, dengan menjadikan bagian-bagian kecil (tabarruk) dari satu induk (tawassul) dimasukkan ke dalam induk tersebut. Namun, al-Buthi dengan tegas mengata¬kan bahwa tawassul adalah tindakan sunnah dengan bukti banyaknya dalil nash hadits yang shahih. Al-Bukhari meriwayatkan dari Ummu Salamah bahwa beliau pernah menyimpan beberapa helai rambut Nabi. Rambut tersebut beliau simpan sebagai obat bagi sahabat yang sakit dengan mengharap barokah Nabi (Fiqh al-Sirah:177-178).
       
Pada masa Rasulullah saw. seperti tertulis dalam kitab Al Hikam dimana Rasulullah saw. pernah menyuruh Sahabat Ali kw untuk menemui Uways al Qarny r.a untuk memintakan ampunan kepada Allah SWT. Karena uways ini menurut Nabi saw. akan menjadi salah satu raja di surga.

Tawasul berupa Amal

Hadits tentang wasilah berupa amal yang bersumber dari Ibnu Umar ra. . bahwa Rasulullah saw. bercerita dalam hadits ini yang cukup panjang salah satu intinya adalah ada tiga orang yang tersesat di dalam gua, lalu tiba-tiba sebuah batu besar menutupi mulut gua. Namun tiada harapan kecuali berdoa kepada Allah agar batu bisa tersingkir. Ketika satu demi satu orang berdoa, mereka berwasilah dengan amal sholeh masing-masing; orang pertama berwasilah pada amal dimana ia pernah memberikan susu kepada ibudanya padahal anaknya sangat membutuhkan; “Aku lebih menguta¬makan ibu terlebih dahulu dari pada anak-anakku meskipun anaku merengek meminta.” Adapun wasilah amal orang kedua adalah kemampuan orang kedua ini menghentikan niat hendak mau menggauli sepupu perem¬puannya padahal sudah memberikan uang 100 dinar, namun tidak jadi karena sepupu perempuan¬nya meminta menikahkannya, akhirnya membatal¬kan niat jahat tersebut. Sedangkan orang ketiga memiliki wasilah amal dima¬na dia memakan hak gaji pegawai. Ketika ditegur “takutlah kepada Allah dan janganlah mendzalimi aku.” Karena merasa takut kepada Allah, setelah sekian lama orang ini memberikan ganti uang hak pegawai itu berupa peternakan lembu dan anak-anaknya yang telah berkembang biak yang modalnya diambil dari hak pekerja tersebut. Dari ketiga wasilah orang tersebut Allah mengge¬rakkan batu besar yang menutupi gua sehingga mereka bertiga bisa lepas dari musibah. (HR. Bukhari-Muslim)

Dari hadits tersebut di atas, maka sebuah amal adalah wasilah yang dapat mengantarkan kita kepada Allah SWT. Dengan amal ini juga boleh jadi dapat memberikan pertolongan terhadap derita seorang hamba karena tertimpa musibah seperti derita tiga orang yang terjebak di dalam gua.

Dalil Manaqib

Mendekati Allah dengan cara mendekati orang-orang yang dicintai Allah adalah sesuai dengan firman Allah SWT dalam Surat Luqman: 15: “.... dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
 Tafsir al Qurthuby mengartikan “anaba ilayya” kembali kepada-Ku (Allah SWT) yaitu kembali kepada jalan para Nabi dan orang-orang sholeh. Dengan demikian maka mengikuti jalan orang-orang sholeh apalagi para ulama dan aulia merupakan anjuran Allah dan Rasul-Nya. “Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekha¬watiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (Yunus: 62)

Jadi dengan mengikuti pembacaan manaqib Insya Allah meru¬pakan salah satu jalan tempuh untuk memperoleh rakhmat dan karunia Allah dengan cepat. Sebab dengan manaqib ini kita dapat mengenal, memahami, serta menyelami karakter serta sifat-sifat wali Allah yang tujuan akhirnya dalah untuk diteladani.

Kalau Uwais ra hidup pada zaman Rasulullah saw. maka para Waliullah yang hidup setelahnya patut kita contoh. Salah satu¬nya adalah Syeikh Abdul Qadir al Jilany (Allah telah mensuci¬kan sir nya) yang dikenal dengan sultanul auliaa (Penghulu para wali).

Diantara para pembaca manakib ada yang mengamalkan pembacaan manaqib ini secara berkala mingguan, bulanan tahunan atau kapan saja jika dikehendaki. Atau dalam moement-moment berkumpul seperti dalam acara syukuran lahir anak atau acara walimahan. Tentu saja harapannya adalah agar memperoleh keberkahan dalam kehidupan jasmani dan rohani dunia wal akhirat. Jadi tunggu apalagi, makiban yuks! Wallahu ‘alam (MK)

Semoga kiranya risalah yang kecil ini, dapat memenuhi harapan ihwanul muslimin, terutama jamaah Nahdlatul Ulama. Semoga risalah ini bermanfaat.